PENDEKATAN SISTIM
Masalah tidak
terstruktur = Manager
Masalah
terstruktur = Komputer
Masalah semi
terstruktur = Manager dan Komputer
Pemecahan
Masalah
Masalah : suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau
keuntungan luar biasa.
Pemecahan
Masalah : Tindakan memberi respon terhadap
masalah untuk menekan akibat
buruknya atau
memanfaatkan peluang keuntungan.
Pentingnya
pemecahan masalah didasarkan pada konsekuensinya bukan jumlah waktu.
Keputusan :
Pemilihan suatu strategi atau tindakan
Pengambilan
Keputusan :
Tindakan memilih strategi yang manager yakini akan
memberikan
solusi terbaik atas masalah.
|
Gambar 2
Gejala : kondisi yang dihasilkan oleh masalah
Gejala
menyerupai puncak gunung Es = Manager harus mencari
penyebab masalah
dibalik gejala.
Suatu masalah
adalah penyebab dari suatu persoalan atau penyebab dari suatu peluang
Struktur
Masalah
a. Masalah terstruktur
Terdiri dari elemen dan hubungan-hubugan antar elemen yang dapat
dipahami oleh pemecahan masalah.
b. Masalah tak terstruktur
Terdiri dari elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak
dipahami oleh pemecah masalah.
c. Masalah semi-terstruktur
Masalah yang berisi sebagian elemen atau hubungan antar elemen yang
dimengerti oleh pemecah masalah.
Pendekatan
Sistem
Pendekatan sistim : Serangkain langkah-langkah pemecahan
masalah yang
memastikan bahwa
masalah dipahami, solusi alternatif
dipertimbangkan
dan solusi yang dipilih bekerja.
System informasi
berbasis komputer (CBIS) dapat digunakan sebagai sistim pendukung saat
penerapan pendekatan system.
Pendekatan
sistim sebagai jembatan antara masalah dengan CBIS = kerangka kerja untuk
berbagai keputusan.
Tahapan dan
Langkah Pendekatan Sistim
ü Usaha Persiapan
ü Usaha Definisi
ü Usaha Solusi
1.
Usaha Persiapan
Mempersiapkan manager untuk memecahkan masalah = menyediakan
orientasi system.
Langkah :
i)
Memandang perusahaan sebagai
system
Menggunakan model sistim umum perusahaan
ii)
Mengenali system lingkungan
Menempatkan perusahaan sebagai suatu sistim dalam lingkungan
iii)
Mengidentifikasi subsistem
perusahaan
Subsistem sebagai bentuk area-area fungsioanal tingkat-tingkat
managemen sebagai subsistem. Arus sumber daya sebagai dasar membagi perusahaan
menjadi subsistem.
2.
Usaha Definisi
Identifikasi masalah :
Suatu masalah ada atau akan ada
Pemahaman masalah :
Mempelajari untuk mencari solusi
Pemicu masalah :
Sinyal umpan balik yang menunjukkan hal-hal lebih baik
atau
buruk
Langkah :
i)
Bergerak dari tingkat sistim ke
subsistem
Tiap tingkatan managemen adalah suatu subsistem
Yang dilakukan oleh seorang manager :
a. Mempelajari posisi system dihubungkan dengan lingkungan
b. Menganalisis system menurut subsistem-subsistem
ii)
Menganalisis bagian system
dalam urutan tertentu
Pada saat mempelajari tiap tingkat system, elemen-elemen system
deanalisis secara berurutan :
a.
Mengevaluasi standar
Karakteristik standar :
ü Standar harus sah
ü Standar harus realistio
ü Standar harus dimengerti
ü Standar harus terukur
b.
Membandingkan output system
dengan standar
c.
Mengevaluasi managemen
d.
Mengevaluasi pemrosesan
informasi
e.
Mengevaluasi input dan sumber
daya input
f.
Mengefaluasi proses tranformasi
g.
Mengevaluasi sumber daya output
3.
Usaha solusi
i) Mengidentifikasi solusi alternatif
Manajer
harus mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang
sama.
Contoh :
komputer tidak dapat menangani volume aktifitas kegiatan perusahaan,
alternatifnya :
a.
Menambah komputer
b.
Mengganti komputer
c.
Mengganti dengan jaringan
komputer
ii)
Mengevaluasi solusi alternatif
Mempertimbangkan kerugian dan keuntungan dari setiap alternatif.
Contoh : criteria evaluasi :
a.
Biaya operasi
b.
Pelatihan pemakai
c.
Daya respon
d.
Keamanan data
e.
Kemampuan mengadaptasi
perubahan kebutuhan pemakai
ü Memilih solusi terbaik
Mengambil satu alternatif yang terbaik
Tiga cara dalam memilih alternatif terbaik (Henry Mintzberg) :
a. Analisis
b. Penilaian
c. Tawar menawar
iii) Menerapkan solusi
terbaik
iv) Membuat tindak lanjut untuk mematikan bahwa
solusi itu efektif. Manajer
harus memastikan solusi mencapai kinerja
yang direncanakan.
Faktor
Pribadi Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manager
memiliki gaya
pemecahan masalah yang unik ; gaya
ini dapat mempengaruhi dalam :
1.
Merasakan masalah
Tiga kategori dasar dalam gaya merasakan masalah
(problem sensing styles).
a. Penghindar masalah (problem avoider)
b. Pemecahan masalah (problem solver)
c. Pencari masalah (problem seeker)
2.
Mengumpulkan informasi
Gaya mengumpulkan
informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia :
a. Gaya
teratur (perceptive style)
b. Gaya
menerima (receptive style)
3.
Menggunakan informasi
Gaya menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah
a. Gaya
sistematik (systematic style)
b. Gaya
intuitif (intuitive style)
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
A.
Pengertian
Siklus hidup system (system life cycle)
adalah proses yang diikuti dalam menerapkan system atau subsistem informasi
berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat yang mengikuti
langkah-langkah pendekatan system.
B.
Tahap Siklus Hidup
Sistem
Ø Tahap perencanaan
Ø Tahap analisis
Ø Tahap rancangan
Ø Tahap pererapan
Ø Tahap penggunaan
TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan
merencanakan proyek CBIS
q
Menentukan lingkup dari proyek
q
Mengenali berbagai area
permasalahan pokok
q
Mengatur urutan tugas
q
Memberikan dasar untuk
pengendalian
Tahap-Tahap Perencanaan
1.
Menyadari Masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS yang akan
diterapkan, biasanya secara langsung disadari oleh para manajer, karena mereka
lebih mengetahui tentang permasalahan yang dihadapi oleh perusahaannya.
2.
Mendefinisikan Masalah
Setelah manager menyadari adanya
masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan
tersebut. Pada tahap ini manager hanya mengidentifikasikan dimana sebenarnya
letak permasalahan dan apa yang menjadi penyebabnya.
3.
Menentukan Tujuan Sistem
Manajer dan analis system mengembangkan
suatu daftar tujuan system yang harus dipenuhi oleh system untuk memuaskan
pemakai. Pada tahap ini hanya ditentukan secara umum.
4.
Mengidentifikasi Kendala
Umum
Suatu system yang baru dalam operasinya
tidak akan lepas dari kendala-kendala. Beberapa kendala biasanya ditimbulkan
oleh lingkungannya atau berasal dari perusahaan itu sendiri. Kendala-kendala
itu harus diidentifikasi.
5.
Membuat Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan
sekilas pada factor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan system untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dimensi Kelayakan
·
Teknis
·
Pengembalian Ekonomis
·
Pengembalian Non Ekonomis
·
Hukum dan Etika
·
Operasional
·
Jadual
Analisis system mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
mewawancarai beberapa pegawai atau karyawan penting dalam area pemakai.
6.
Mempersiapkan Usulan
Penelitian Sistem
Jika suatu system yang diusulkan sudah
memenuhi criteria kelayakan, maka perlu dilakukan penelitian system secara
menyeluruh. Penelitian system akan memberikan dasar yang terinci bagi suatu
rancangan system baru mengenai apa yang harus dilakukan oleh system itu dan
bagaimana system melakukannya.
7.
Menyetujui Atau Menolak
Peneletian Proyek
Manajer dan komite pengarah menimbang
setuju atau tidak setuju atas proyek dan rancangan system yang diusulkan, serta
menentukan apakah perlu atau tidak perlu diteruskan.
8.
Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Sebelum penelitian system dimulai,
komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang
harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.
Catatan :
Fungsi Komite Pengarah SIM
a. Menetapkan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untuk
mencapai tujuan
strategis perusahaan.
b. Menjadi pengadilan keuangan dengan bertindak sebagai badan yang
berwenang
memberi persetujuan bagi
semua permintaan dana yang berhubungan dengan
komputer.
c. Menyelesaikan pertentangan yang timbul sehubungan dengan
prioritas penggunaan
komputer.
TAHAP ANALISIS
Analisa Sistem
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh system analis untuk
mempelajari system yang telah ada (system berjalan) dengan tujuan untuk
merancang system yang baru atau yang perlu untuk diperbaruhi.
Tahap-Tahap Analisis
1)
Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer menginformasikan kepada para
pegawai alasan apa saja yang mendasar sehingga proyek system baru akan
diterapkan dan meyakinkan kepada pegawai bahwa system yang akan diterapkan
nanti akan membawa keuntungan baik kepada perusahaan atau kepada pegawai.
2)
Mengorganisasikan Tim proyek
Mengumpulkan orang-orang yang akan
dilibatkan langsung dalam tim proyek untuk melakukan penelitian proyek.
3)
Mendefinisikan Kebutuhan
Informasi
System analis mempelajari kebutuhan
informasi yang diperlukan oleh pemakai. Kegiatan yang dilakukan oleh analis
meliputi :
a.
Wawancara perorangan
b.
Pengamatan (observasi)
c.
Pencarian catatan
d.
Survey
Tetapi pada kebanyakan analis untuk
mengetahui kebutuhan informasi, biasanya melakukan dengan cara memberikan
pertanyaan kepada pemakai untuk memperoleh jawaban secara langsung.
4)
Mendefinisikan Kriteria Kinerja
Sistem
Setelah kebutuhan informasi diketahui,
langkah selanjutnya adalah menspesifikasi secara tepat apa yang harus dicapai
oleh system, yaitu kinerja system
Misalkan seorang manajer pemasaran yang
membutuhkan laporan biaya bulanan, mungkin akan memerlukan pada criteria
kinerja sebagai berikut :
a.
Laporan harus disiapkan dalam
bentuk salinan kertas atau tampilan komputer.
b.
Laporan harus tersedia tidak
lebih dari tiga hari setelah akhir tahun
c.
Laporan harus membandingkan
pendapatan dan biaya actual.
5)
Menyiapkan Usulan Rancangan
Manajer mempersiapkan apa saja
rancangan untuk mendukung criteria kinerja system.
6)
Menyetujui Atau Menolak
Rancangan proyek
Manajer dan komite pengarah SIM
mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberi persetujuan
atau tidak.
TAHAP RANCANGAN
Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan sistem baru, tim
proyek dapat membahas rancangan sistem baru. Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan
oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat
menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
Langkah – langkah tahap rancangannya adalah :
- Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
Analis bekarja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan
rancangan sistem baru dengan alat – alat. Beberapa aalat memudahkan analis
untuk menyiapkan dokumentasi secara top – down, dimulai dengan gambaran besar
dan secara bertahap mengarah lebih terinci. Pendekatan top – down ini merupakan
ciri rancangan terstruktur ( structured
design ), yaitu rancangan bergerak dari tingkat system ke tingkat
subsistem.
- Mengidentifikasikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Sekarang analisis harus mengidentifikasikan konfigurasi
– bukan merek atau model – peralatan computer yang akan memberikan hasil
terbaik bagi system untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan
suatu prose yang yang berurutan, dimulai dengan identifikasi bebagai kombinasi
yang dapat menyelesaikan setiap tugas. Analisis menghapuskan kombinasi dari
peralatan yang jelas tidak kompatibel
atau tidak dapat diterima, mengurangi alternatif hingga jumlah yang wajar.
- Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis, bekerja sama erat dengan manajer, mengevaluasi
berbagai alternative. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan
subsistem memenuhi criteria kinerja, dengan kendala – kendala yang ada. Dengan
memakai system pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya
adalah alternative 3.
- Memilih Konfigurasi yang Terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan
menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu
konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer
untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan
selanjutnya dilakukan oleh Komite Pengarah SIM.
Hasil dari proses rancangan ini adalah konfigurasi
peralatan yang terbaik bagi system untuk mencapai tujuannya dengan kendala yang
ada. Spesifikasi system ini akan menjadi dasar untuk pekerjaan yang
dilaksanakan dalam tahap penerapan.
- Menyiapkan Usulan Penerapan
Analis menyiapkan usulan
penerapan ( Implementation Proposal ) yang mengikhtisarkan tugas – tugas
penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
- Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Keputusan untuk terus pada tahapan penerapan ini
sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang
terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya,
penerapan akan disetujui.
TAHAP PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya
fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu system yang bekerja.
- Merencanakan Penerapan
Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang
tersisa sebelum system baru digunakan, manajer dan spesialis informasi memahami
dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan system. Mereka
dapat menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang
sangat rinci.
- Mengumumkan Penerapan
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan
cara yang sama seperti pada penelitian system. Tujuan pengumuman ini adalah
menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan system baru dan
meminta kerja sama pegawai.
- Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
Rancangan system disediakan bagi para pemasok berbagai
peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap
pemasok diberikan request for proposal
( RFP ). Request For Proposal adalah spesifikasi yang disediakan oleh
perusahaan bagi pemasok, yang isinya meminta pemasok mengajukan produk dan /
atau jasa yang dapat memecahkan masalah tertentu perusahaan. Penjelasan dari rancangan system pada
bagian 3 memungkinkan pemasok untuk memilih unit – unit computer yang terbaik
untuk melakukan tugas tersebut. Jadwal instalasi pada bagian 4 memberitahukan
kepada pemasok kapan peralatan harus dikirim dan disiapkan untuk digunakan.
Ketika para pemasok memilih untuk
bersaing untuk mendapatkan pesanan, mereka masing – masing menyiapkan usulan ( proposal ) tertulis. Ketika
semua usulan telah diterima dan dianalisis, Komite pengarah SIM memilih satu
pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini
dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui,
perusahaan melakukan pemesanan.
- Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri
perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan
oleh analis system sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi
yang lebih terinci, seperti Bahasa Inggris terstruktur atau bagan arus program.
Pengkodean dilakukan, dan program – program diuji. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi.
Jika perangkat lunak aplikasi jadi ( prewritten application software )
dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama
seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan
usulan.
- Menyiapkan Database
Pengelola database
( database administrator – DBA ) bertanggung jawab untuk semua kegiatan
yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database. Dalam
beberapa kasus, perlu dikumpulkan data – data baru, dan dalam kasus lain, data
yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan system
baru. Tugas – tugas ini dilaksanakan dan data dimasukkan dalam database.
Jika perusahaan belum menggunakan
system manajemen database ( database management system – DBMS ), DBA
akan berperan penting dalam memilih perangkat lunak itu.
- Menyiapkan Fasilitas Fisik
Jika perangkat keras dari system baru tidak sesuai
dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.
Ruang computer yang menyimpan mainframe atau computer mini berskala besar
merupakan kombinasi yang rumit dari lantai yang ditinggikan, pengendalian suhu
dan kelembaban yang khusus, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam
kebakaran dan sebagainya. Pembangunan fasilitas tersebut dapat menjadi tugas
berat dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
- Mendidik Peserta dan Pemakai
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak
orang. Beberapa orang akan membuat system bekerja. Mereka ini disebut dengan peserta, dan mereka meliputi operator
pemasukan data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Orang – orang
lain akan menggunakan output system. Semua orang – orang ini harus dididik
tentang peran mereka dala system. Pendidikan harus dijadwalkan jauh setelah
siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan – bahan yang dipelajari mulai
diterapkan.
- Menyiapkan Usulan Cutover
Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai
penggunaan system baru disebut cutover. Ketika sudah jelas bahwa
seluruh pekerjaan pengembangan hampir menuju akhir, tim proyek merekomendasikan
pada manajer agar dilaksanakan cutover. Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan
lisan.
- Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
Manajer dan komite pengarah SIM menelaah status proyek
dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui
rekomendasi tersebut, manajemen menentukan tanggal cutover. Bila manajemen menolak rekomendasi itu, manajemen
menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan
sebelum cutover akan dipertimbangkan
kembali; kemudian manajemen menentukan tanggal baru.
- Masuk ke Sistem Baru
Ada empat pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertahap dan
paralel.
- Percontohan ( Pilot )
Percontohan adalah suatu sistem percobaan yang
diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi, seperti satu kantor atau
daerah tertentu.
Contohnya: Angkatan Udara mungkin mencoba suatu system
persediaan baru pada satu pangkalan udara. Jika percontohan ini sukses, sistem
ini akan diterapkan pada operasi selebihnya, dengan menggunakan salah satu dari
tiga pendekatan cutover lainnya.
- Serentak ( immediate )
Pendekatan yang paling sederhana adalah beralih dari
sistem lama ke sistem baru pada satu hari tertentu. Namun pendekatan ini hanya
layak bagi perusahaan kecil atau system kecil, karena permasalahan waktu
menjadi makin besar saat operasi meningkat.
- Bertahap ( phased )
Dalam cutover bertahap, sistem baru digunakan bagian per
bagian pada suatu waktu. Misalnya perusahaan dapat melakukan cutover pada
sistem pemasukan pesanan, diikuti oleh sistem persediaan dan seterusnya. Atau
cutover bagi semua sistem dilakukan pada satu lokasi geografis, diikuti oleh
lokasi lain dan seterusnya. Cutover bertahap lebih populer bagi sistem berskala
besar.
- Paralel ( parallel )
Cutover paralel mengharuskan system lama dipertahankan
sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Pendekatan ini memberikan
pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi merupakan yang paling
mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya
bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai
sekarang.
makasih banyak infonya, sangat membantu.
BalasHapus